BERITA HIBURAN

Fiersa Besari Quotes Di Twitter

Fiersa Besari Quotes Di Twitter

Fiersa Besari adalah seorang penulis, musisi, dan juga motivator yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Melalui akun Twitter-nya, Fiersa sering membagikan kata-kata bijak dan kutipan yang sarat akan inspirasi dan motivasi.

Kata-kata atau kutipan tersebut sering kali membuat pembacanya merenung, mengintrospeksi diri, dan semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Fiersa dikenal dengan karya-karyanya yang penuh makna, baik dalam bentuk lagu maupun tulisan.

Dengan kepekaannya terhadap realitas kehidupan, Fiersa mampu mengungkapkannya melalui kata-kata yang indah dan mengena. Melalui artikel ini, kita akan melihat beberapa Fiersa Besari quotes Twitter yang bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

Yuk, simak kumpulan kata-kata bijak dari Fiersa Besari yang dapat memotivasi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (4/2/2024).

Fiersa Besari Quotes Twitter tentang Kehidupan

1. Beradaptasilah. Hidup ini keras, buktikan dirimu kuat. Yang membedakan pemenang dengan pecundang hanya satu: pemenang tahu cara berdiri saat jatuh, pecundang lebih nyaman tetap ada di posisi jatuh.- Catatan Juang

2. Dulu kita selalu mengucap kata sayang di penghujung malam. Kini kita tidak lebih dari dua orang asing yang merindukan masa lalu secara diam-diam – Garis Waktu

3. Hatimu sudah mempunyai pemilik. Lucu betapa kehidupan menganugerahkan kehangatan di saat yang tidak tepat. Haruskah aku membunuh perasaanku sendiri? – 11:11

4. Hidup adalah serangkaian kebetulan. ‘Kebetulan’ adalah takdir yang menyamar.- Garis Waktu

5. Jangan plin plan, tentukan sikap. -11:11

6. Jarak hanyalah satu titik kecil tak berarti. Rindu adalah satu koma yang takkan menghentikan kalimat tentang kau dan aku. – Garis Waktu

7. Kakimu bisa kau taruh di tempat tertinggi, Tapi apakah hatimu bisa kau taruh di tempat terendah? -Garis Waktu

8. Kakimu Bukan Akar, Melangkahlah. “Orang-orang seperti kita, tidak pantas mati di tempat tidur,” ucap Soe Hok Gie suatu ketika.- Catatan Juang

9. Kalau saja aku tahu waktu itu adalah kali terakhir aku melihatmu, aku akan mengucapkan hal yang lebih baik― Fiersa Besari garis-waktu

10. Kau adalah imigran gelap yang menjelajah khayalku tanpa permisi, lalu singgah di ujung mimpi. Mantra apa yang kau taburkan sehingga aku menggilaimu seperti ini? Senjata apa yang kau pakai sehingga tamengku tidak sekuat dulu? Haruskah aku menyerah di hadapanmu? Atau perlukah aku berpura-pura tangguh? Apa mesti kau kuusir? Atau kubiarkan saja kau menetap?- Garis Waktu

11. Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya yang lebih menyakitkan adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan. – Garis Waktu

12. Manusia terbentuk dari impian. Tanpa itu, kita hanyalah robot yang bergerak mengikuti hiruk pikuk dunia, tapi tidak mengiringi irama yang dilantuntan bumi. Dan impian bukan sesuatu yang absolut. Ia dapat berubah, bertambah, bahkan berkurang. – Konspirasi Alam Semesta

13. Pelajari sebelum berasumsi

Dengarkan sebelum memaki

Mengerti sebelum menghakimi

Rasakan sebelum menyakiti, Perjuangkan sebelum pergi.- Garis Waktu

14. Perasaan bukanlah soal timbal balik. Apa yang kita berikan, belum tentu sama dengan apa yang kita terima. -Konspirasi Alam Semesta

15. Pernahkan kau ada di titik di mana hidupmu begitu terartur, melakukan segala sesuatu yang kau mampu untuk menjadi “seragam”, berharap semua akan baik-baik adanya, namun tetap merasa ada yang hilang? Seolah, ada satu kepingan puzzle yang tak juga melengkapi teka-teki yang kau ciptakan sendiri.- Garis Waktu

16. Sayangnya, banyak orang mengeluh saat diminta tolong menjadi A, karena merasa job desc-nya hanya B. Padahal, bukankah saat kita dipercaya melakukan sesuatu lebih dari satu pekerjaan, itu tandanya kita dianggap mampu? Bukankah itu menjadi nilai plus untuk diri kita sendiri? Siapa tahu, nilai plus ini memberi kita jenjang karier yang lebih cemerlang.- Catatan Juang

17. Seandainya aku bisa membecimu, mungkin semuanya akan jauh lebih mudah. Ah, beberapa rasa memang diciptakan untuk dinikmati sendiri sebelum akhirnya terbunuh oleh waktu.- 11:11

18. Semoga kita tidak lupa alasan kita bertualang. Lensa terbaik adalah mata. Kamera terbaik adalah otak kita. Jangan cuma foto yang tercipta, namun lupa untuk merangkai cerita.- Catatan Juang

19. Terjun langsung bukan berarti ngerecokin. Terjun langsung berarti mempelajari secara langsung, bukan berdasarkan data-data belaka.- Catatan Juang

20. Ternyata, makin tinggi kaki kita berpijak, makin kita menyadari betapa kecilnya diri kita. Gunung tercipta bukan agar kita bisa menaklukkan puncaknya. Gunung tercipta agar kita mampu menaklukkan ego kita sendiri. – Catatan Juang

Fiersa Besari Quotes Twitter tentang Sikap

21. Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur.. Kau juga.

22. Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercaya, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan.

23. Jangan ambil apa pun, termasuk foto. Jangan tinggalkan apa pun, termasuk jejak. Jangan buang apa pun, termasuk waktu, ujar hutan pada manusia yang tidak bisa menepati janjinya.

24. Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna.

25. Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.

26. Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran.

27. Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap.

28. Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.

29. Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, ia tidak lagi besar hati untuk menerima saran.

30. Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.

31. Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan.

32. Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.

33. Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya.

34. Kita enggak harus selalu mengomentari yang sedang ribut. Sesekali enggak apa-apa menyendiri. Bahagia di dunia kita sendiri.

35. Menyalahkan pengakuan orang lain itu mudah. Mengakui kesalahan sendiri yang sulit.

36. Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.

37. Seiring waktu, kita akan terbiasa untuk biasa saja.

38. Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang.

39. Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun, kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.

40. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang duku sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.

Fiersa Besari Quotes Di Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.