Kisah Sukses Mantan Calo Tiket yang Jadi Pemilik Maskapai Terbesar di Indonesia
BERITA UNIK

Kisah Sukses Mantan Calo Tiket yang Jadi Pemilik Maskapai Terbesar di Indonesia

Kisah Sukses Mantan Calo Tiket yang Jadi Pemilik Maskapai Terbesar di Indonesia

PELANGI SLOT – Kisah Sukses Mantan Calo Tiket yang Jadi Pemilik Maskapai Terbesar di Indonesia

Siapa yang tidak tahu Lion Air ? Lion Air merupakan salah satu maskapai terbesar yang ada di Indonesia. Harganya yang masuk di kantong masyarakat kelas menengah ke bawah menjadi daya tarik sendiri. Memang itulah peluang yang dilihat oleh Rusdi Kirana saat mendirikan perusahaan raksasa itu. Meski begitu, perjuangan Rusdi membesarkan Lion Air tidak semudah menjentikkan jari. Ia memulai bisnisnya tersebut benar-benar dari nol.

Rusdi tumbuh dari keluarga pedagang yang sederhana. Maka dari itu, ia yang lahir di Cirebon, 17 Agustus 1963 itu dididik untuk membiasakan diri setiap kali ingin menggapai sesuatu yang diinginkan. Dari situlah, jiwa bisnis Rusdi tumbuh dan berkembang.

Walaupun terlahir dari keluarga yang biasa saja, Ia percaya bahwa bisnis adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik sehingga waktu itu, ia mencoba memulai bisnis kecil-kecilan. Saat itu, mesin ketik sangatlah populer. Rusdi yang jeli melihat peluang menjadikan peluang tersebut sebagai usaha pertama miliknya meski ia terpaksa harus menjadi penjual mesin ketik. Sayangnya, usaha itu tidak semulus yang ia pikirkan. Rusdi hanya mampu mendapatkan Rp 95.000 per bulan yang tentunya sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kegagalan ini mengingatkan Rusdi pada sebuah pengalaman pahit lainnya saat ia kecil.

Memiliki Kisah Cinta Yang Unik

Waktu itu, ia pernah ditolak cintanya oleh seorang perempuan. Alasan perempuan tersebut yang mengatakan Rusdi tidak memiliki sepatu bermerek Puma sangatlah membuat sakit hati. Tidak menyerah, berbagai pengalaman pahit ini justru dijadikan motivasi bagi Rusdi untuk bekerja lebih keras. Saat sedang berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Rusdi mulai mengenal bisnis penerbangan.

Dari sini asa menjadi pemilik Lion Air dimulai ia menjajal peluang lainnya dengan menjadi calo tiket di Bandara Soekarno-Hatta. Hasilnya terbilang lumayan. Rusdi awet menjalankan bisnis ini hingga 10 tahun lamanya. Kemudian, seketika ia melihat peluang bisnis yang lebih besar, Rusdi kembali melakukan gebrakan. Ia bersama kakaknya, Kusnan Kirana, membuka usaha biro perjalanan “Lion Tour”.

Usaha kali ini bisa dibilang berhasil. Pasalnya, setelah 8 tahun berjalan, Rusdi dan kakaknya mampu membeli pesawat bekas dari tabungan hasil keuntungan usaha biro perjalanannya pada 1998. Keputusan tersebut diambil lantaran terdapat deregulasi industri penerbangan oleh Departemen Perhubungan pada waktu itu. Rusdi yang lagi-lagi jeli melihat peluang, memilih untuk mendirikan maskapainya sendiri.

Coba berbagai cara untuk wujudkan mimpinya

Memiliki sebuah pesawat bekas pun tidak cukup. Ia kemudian memutar otak untuk mewujudkan impiannya itu. Alhasil, ia mengajak teman-temannya yang ada di pasar Glodok untuk menanamkan modal di bisnis Rusdi ini. Ajakan itu tidak serta merta disambut oleh teman-temannya. Bahkan, sebagian dari mereka malah meragukan ide bisnis Rusdi. Namun, seperti yang dapat kita lihat sekarang, momen itulah yang menjadi titik awal kesuksesan Lion Air.

Pada akhirnya, Rusdi mendapatkan modal yang terbilang pas-pasan yaitu sebesar Rp 9 miliar. Hampir sepertiga dari jumlah itu digunakan untuk menyewa pesawat. Sedangkan, sebanyak Rp 2,5 miliar sisanya digunakan untuk perawatan pesawat dan perekrutan karyawan. Bahkan, Rusdi harus menjahit sendiri seragam pramugari dari kain yang dibelinya di sebuah pasar di Bandung. Kemudian, ia memberanikan diri menemui Menteri Perhubungan untuk meminta izin membuka usaha penerbangan.

Sayangnya, ia ditolak mentah-mentah. Katanya, ia tidak punya pengalaman di bidang penerbangan. Namun, Lion Air tetaplah mengudara pada 30 Juni 2000. Pada saat itu, Lion Air resmi beroperasi dengan dua pesawat Boeing 737-200. Perusahaan Rusdi yang dulunya bernama PT. Lion Mentari Airlines itu semakin maju. Pada tahun 2015, Rusdi mampu membeli pesawatnya sendiri tipe Boeing seharga Rp 195,2 triliun. Lanjut hingga 2017, ia kembali membeli sebanyak 234 pesawat Airbus senilai Rp 230 triliun.

Kini, Lion Air sudah dapat melebarkan sayapnya dengan mengoperasikan 4 maskapai yaitu Wings Air, Batik Air, dan Malindo Air yang melayani penerbangan hingga Malaysia dan Thailand. Dari kesuksesan ini, Rusdi dilaporkan memiliki kekayaan sebesar Rp 12,2 triliun menurut Forbes, menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga : Prediksi Bola Terlengkap Dan Terjitu

Pelangi Slot Adalah Agen Mix Parlay Terbesar Saat ini di Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi dalam hal melayani dan membantu masalah yang dihadapi member dalam hal pembuatan akun dan masalah Games.

1 User ID Untuk Semua Games

Sabung Ayam (Sv388/S1288)
Sportbook (Bola)
LIVE CASINO
Poker Online
Togel
Tangkas, Batu Goncang
Slot Games
Tembak Ikan

Menyediakan Pasaran Togel  : Singapore / AGOGO4D / Hongkong / Sydney / Sentosa 4D / Sentosa Toto / Finlandia

BANK SUPPORT LAYANAN BANK 24 JAM ONLINE :

BCA (ONLINE 24 JAM)
BNI (ONLINE 24 JAM)
BRI (ONLINE 24 JAM)
MANDIRI (ONLINE 24 JAM)
DANAMON (ONLINE 24 JAM)
BANK LOKAL (OVO, NOBU, PAYPRO, DLL)

BONUS PELANGISLOT :

Bonus New Member 10%
Bonus Deposit Harian 10%
Bonus Cashback up to 15% [SPORT]
Bonus Cashback up to 15% [SABUNG AYAM]
Bonus Cashback up to 15% [SLOTS & TANGKAS]
Bonus Rollingan 0.3% [POKER, SLOT]
Bonus Rollingan 0.3% [TANGKAS, AYAM]
Bonus Rollingan 0.8% [CASINO]
Bonus Referral Togel :
— 4D & COLOK : 1%
— 2D & 3D : 0.5%
Bonus Referral up to 2% [SPORT & SABUNG AYAM]

WA : +6282323351494
IG : Slot_pelangi
LINE: PELANGISLOT
LIVE CHAT 24 JAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.