Cerita Haru Bek Masa Depan Timnas Indonesia di Inggris

PelangiSlot – Cerita Haru Bek Masa Depan Timnas Indonesia di Inggris

Kakang Rudianto, salah satu pemain remaja asal Indonesia yang mengikuti program Garuda Select tahap II.

Program Garuda Select jilid II sudah melewati 10 pertandingan, dimulai sejak Oktober hingga akhir Desember ini. Program ini dilanda Cerita Haru Bek Masa Depan Timnas Indonesia di Inggris.

Dari seluruh rangkaian pertandingan tersebut, tim asuhan Dennis Wise dan Des Walker meraih 4 kemenangan, 3 seri, dan 3 kali kalah.

Dari total 23 pemain yang dilibatkan selama sembilan pertandingan tersebut, tercatat ada salah satu nama yang mencatatkan menit bermain yang paling banyak di antara pemain-pemain yang lain.

Di adalah Kakang Rudianto. Remaja kelahiran cimahi tahun 2003 ini hampir tidak pernah tergantikan. Hanya dua kali ia pernah ditarik keluar. yakni saat menghadapi Oxford United dan Burton Albion.

Kakang berprofesi sebagai center bek. Ada cerita haru yang mengiringi kiprahnya dalam program Garuda Select II.

Cerita Haru

Persib Bandung U-16 Menang Telak 3-0 Atas Persela Lamongan ...

Kisahnya ini sempat diceritakan oleh Timo Scheumann, pelatih asal Jerman yang menjadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select.

Menurut cerita Timo, Kakang sempat mengalami kebingungan dan serba salah saat menjalani minggu pertama pelatihan.

“Seakan – akan apa pun yang saya laukan salah,”kata Timo menirukan ucapan Kakang.

Timomenilai Kakang bukanlah pemain jelek. Posturnya cukup tinggi, yakni 183 centimeter.

Kakang juga dinilai punya modal yang cukup menjanjikan. dari mulai kemampuan olah bola, hingga kegarangannya dalam berduel.

Timo bahkan berani memprediksi bahwa Kakang akan menjadi center bek tangguh di masa mendatang. Bahkan bisa saja bermain untuk timnas senior.

“The sky is the limit. Namun, saat tiba di Inggris, Kakang serasa ditabrak kereta api. Melakukan ini salah, melakukan itu salah,”ujar TImo.

Timo menuturkan apa yang ditekankan Dennis Wise dan Des Walker ke Kakang tidaklah salah.

Sebagaimana memang seharusnya dilakukan seorang pelatih saat membentuk tim baru, Wise dan Walker fokus pada pembenahan pertahanan terlebih dahulu. Jadi, Kakang lah yang jadi sorotan.

The Team

Di sisi lain, para pemain Garuda Select masih membawa kebiasaan buruk para pemain Indonesia yang sangat mendasar.

“Saat seharusnnya membuang bola, Kakang mengontrol bola sehingga sangaat rawan direbut lawan di daerah yang sangat menguntungkan bagi lawan,” ucap Timo.

“Sebaliknya, saat seharusnya membangun serangan dari belakang karena ada ruang dan waktu, Kakang malah memberikan umpan jauh,” jelas Timo.

Timo menuturkan Wise sempat mengatakan buat apa membuang bola ke tengah lapangan. Sebab, para pemain Garuda Select pasti akan berduel dengan pemain lawan karena kalah postur.

Karena itu, Wise menyarankan agar para pemain membuang bola ke daerah sayap pertahanan lawan.

“Kita harus smart, gunakan kelebihan kita. Kalau bola dibuang jauh ke sayap, pemain sayap dan striker kita yang memiliki kecepatan punya chance yang jauh lebih besar untuk menguasai bola,” kata Timo menirukan ucapan Wise.

Kini, kakang dan rekan0rekan setimnya mulai paham mengenai kebiasaan – kebiasaan buruk mereka selama ini.

Kakang, yang sering melakukan pelangaran tidak perlu, kini sudah mempraktekkan cara bertahan 1 vs 1 sesuai arahan pelatih.

Setiap latihan usai, Kakang menambah porsi latihan sendiri atas arahan Walker.

“Kakang kini telah beradaptasi. Rasa peningnya setelah “ditabrak kereta api” kini talh berangsur pulih. Saya bangga dengannya. Sebagai kapten dia sangat bertanggung jawab soal kostum latihan dan lain-lain,”kata Timo.

“Dia cepat belajar, sangat coachable, terlihat jelas dia menggunakan kesempatan emas ini. Bergabung bersama Garuda Select, dengan sebaik-baiknya. Latar belakang yang sulit, ayah Kakang yang berprofesi sebagai sopir sudah setahun sakit dan tidak mampu bekerja, membuat motivasinya semakin terlecut,” lanjut Timo.

“Kamu bisa, Kakang! Banggakan orang tuamu. Banggakan Indonesia di masa mendatang. Doa saya ayahmu lekas sembuh!” pungkas Timo.